Rabu, 02 Desember 2009

Me and Qurban Animals


Ketika berniat untuk kurban kami berkeliling mencari hewan kurban. Setelah agak lama, akhirnya dapatlah hewan kurban yang berupa kambing Gibas yang lumayan bagus berbulu lembut dan cantik dengan harga yang terjangkau. Kami memesan hewan tersebut dan di antar sampai rumah. Siang itu sampailah Mobil pengangkut kambing tersebut di depan rumah. Setelah kambing pesenan kami itu turun, kulihat kambing tersebut "mengembek" untuk mengucapkan salam perpisahan kepada teman2nya yang ikut dalam mobil pengangkut itu.Dengan kupegang tali pengikat lehernya itu, aku bawa dia ke Sawah untuk menikmati rumput yang tumbuh subur dipinggir sawah. Kalau begini seperti penggembala kambing saja. kambingnya begitu suka dengan rumput-rumput tersebut. setelah agak lama kemudian kambing itu menjadi nurut kepadaku, walaupun tali pengikatnya kulepaskan tapi kambing itu tidak lari, ketika aku duduk dia juga ikut duduk di depanku sambil makan rumput yang ada disekitarnya, bahkan ketika aku beranjak dari tempat dudukku, untuk melihat-lihat sawah, dia sembari mengikutiku. Aku jadi suka dengan kambing ini yang besok akan dijadikan kurban pada hari Raya Idul Adha.

Tak lama kemudian Hujan turun makin lama makin deras, ku gotong ia menuju kantor pribadiku di lantai dasar yang sementara masih kosong. Aku ikat kambingku di pagar tangga lalu ku beri makan dia. Lalu aku pulang ke rumah sambil mengambil kamera digitalku. Aku balik lagi ke tempat kambingku tadi setelah itu ku setel kameraku secara otomatis lalu aku foto bareng kambing kurbanku yang kebetulan hasilnya lumayan bagus 'seperti gambar diatas. Lalu setelah itu aku tutup pintunya dan aku tinggal dan aku pulang lagi ke rumah.

Saatnya magrib tiba dan akhirnya terdengar juga sayup-sayup suara takbir dari penjuru arah yang menggetarkan jiwa. Habis Isya' setelah ikut takbir keliling, kusambangi kambing kurbanku lagi. Ketika kubuka pintu pelan-pelan terlihat kambing itu memandangiku seperti penuh kesedihan karena agak lama dalam kesendirian buktinya setelah kubuka pelan pelan dia langsung menghampiriku meskipun kakinya dalam keadaan terikat, ini dikarenakan setelah kutinggal tadi sore, kambing itu mengalami depresi karena tak tahan dengan kesendirian. Itulah yang membuat aku menjadi kasihan melihat kambingku tersebut. Setelah aku hampiri dia, sambil kupegang kepalanya, kukumandangkan takbir dengan menyebut keagungan Allah SWT. Terus dan terus ku elus-elus kepala hingga lehernya sambil mengucapkan takbir dengan harapan mungkin dia besok akan siap untuk dikurbankan pada hari raya kurban besok, meskipun dengan perasaan sedih. Setelah kutinggal dan kututup pintunya lagi kelihatannya kambingku perasaannya agak tenang tidak seperti yang sore tadi dan aku pulang untuk tidur dan saatnya menanti hari esok

Pagi tiba, di hari itu tepat tanggal 10 Dhulhijjah saatnya hari raya kurban orang-orang berbondong-bondong untuk datang ke Masjid untuk mengikuti Sholat Ied begitu juga kami sekeluarga. Sementara itu kambingku masih belum aku boyong ke Mesjid dan rencananya habis Sholat aja nanti. Setelah Sholat selesai, aku segera pulang dan bersiap membawa kambingku tersebut ke Mesjid untuk di kurbankan. Aku buka pintu tempat kambingku tadi dan aku lihat kambingku kelihatannya sangat begitu tenang dan sebelum ku bawa ku beri makan rumput dulu untuk sarapannya yang terakhir kali. Setelah udah semua lalu ku giring kambingku itu ke Masjid setelah sampai disana kuikat dia di pohon depan Masjid dan kutunggui dia disitu sambil menunggu untuk dikurbankan, saat itu perasaanku agaka sedih karena kemarin aku menghabiskan waktu dengan dia dengan sepenuh hati. Akhirnya tak lama kemudian tiba saatnya giliran dia untuk disembelih, ketika kulepas talinya dari pohon dan aku serahkan kepada panitia kurban yang akan menyembelih, kesedihan makin meliputi perasaan tetapi walaupun begitu yang dinamakan kurbankan harus dilandasi dengan rasa Ikhlas dari hati yang paling dalam dan karna Allah SWT dan terkadang hatiku berkata "apakah ini yang dinamakan dengan pengorbanan, huh sungguh luar biasa".

Tidak ada komentar: